Rabu, 25 Januari 2017

Apakah penjelajahan waktu dapat dilakukan?


Apakah penjelajahan waktu dapat dilakukan? Ini penjelasan ilmiahnya

 Gambar Mekanisme Wormhole (http://www.ancient-code.com)
Kita semua sesungguhnya sedang menjelajah waktu. Tahun lalu, saya menjelajahi waktu selama 1 tahun dan begitupun anda. Dengan kata lain kita menjelajahi waktu “sebanyak” 1 jam selama 1 jam. Tapi yang sesungguhnya akan kita jawab pada postingan ini adalah “dapatkah kita menjelajahi waktu lebih cepat atau lebih lambat dari 1 jam per jam?” atau dapatkah kita menjelajahi waktu di masa lalu, misalnya mundur 2 jam per jam, atau 10 atau 100 tahun per tahun?
Memikirkan topik menjelajahi waktu adalah hal yang sangat membingungkan. Bagaimana jika kita kembali pada masa lalu dan mencegah ayah dan ibu kita bertemu? Yang secara otomatis kita tidak mungkin terlahir. Tetapi jika kita tidak pernah terlahir, kita tidak akan bisa kembali ke masa lalu dan mencegah ibu dan ayah kita untuk bertemu.
Pertama, mari kita bahas mengenai penjelajahan waktu ke masa depan.
Ilmuan besar abad ke-20, Albert Einstein mengembangkan suatu teori yang disebut Relativitas Khusus. Teori yang telah dibuktikan kebenarannya ini mengatakan bahwa ruang dan waktu merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, sehingga disebut space-time (ruang-waktu). Menurut Einstein, keduanya tidak dapat dipisahkan karena keduanya merupakan sesuatu yang sama. Mengapa Einstein menarik kesimpulan demikian? Kita mungkin akan membahasnya di postingan lain mengenai apa itu ruang dan bagaimana hubungannya dengan waktu. Ruang yang dimaksud di sini bukan hanya ruang kelas atau kamar yah? Tapi ruang yang ditempati semesta kita ini, jadi dimanapun kalian berada, kalian seharusnya masih berada dalam ruang-waktu. Jadi, mulai dari sini kita akan menggunakan istilah ruang-waktu untuk mendefinisikan ruang atau ‘wadah’ atau ‘kamar’ semesta.
Relativitas Khusus Einstein juga mengatakan bahwa sesuatu yang mengejutkan akan terjadi saat kamu bergerak melalui ruang-waktu, khususnya saat kecepatanmu mendekati kecepatan cahaya. Waktu yang kamu alami akan melambat dibandingkan orang-orang di sekitar kamu yang bergerak dengan kecepatan normal. Saya tidak yakin kamu mengerti dengan penjelasan ini, okelah, saya beri kamu sebuah contoh: katakanlah kamu 15 tahun saat kamu meninggalkan Bumi menggunakan pesawat ruang angkasa dengan kecepatan 99,5% dari kecepatan cahaya (artinya, hampir 299 km/detik yang berarti jauh lebih cepat dari kecepatan tertinggi yang kita raih saat ini), dan kamu hanya merayakan 5 kali ulang tahunmu selama di pesawat ruang angkasa. Saat kamu kembali ke Bumi pada usia 20 tahun, kamu akan mendapati teman kelasmu telah berumur 65 tahun, padahal sebelum kamu berangkat kalian memiliki usia yang sama. Hal ini disebabkan karena waktu berlalu lebih lambat bagimu, kamu hanya menjalani 5 tahun hidupmu, sedangkan teman kelasmu telah melalui 50 tahun masa hidupnya. Jadi, jika perjalananmu dimulai pada 2017, perjalanan tersebut hanya membutuhkan waktu 5 tahun untuk tiba di tahun 2053, hal ini disebut sebagai Paradoks Kembar. Mengapa waktu yang kamu alami bisa lebih lambat dibanding waktu orang lain? Bagaimana kecepatan gerak dapat mempengaruhi waktu yang dialami seseorang? Kita akan menjawab pertanyaan tersebut di postingan lainnya.
Banyak peneltian telah dilakukan untuk mewujudkan penjelajahan waktu. Salah satunya untuk membuat roket pendorong yang sedang berjalan dengan giatnya, mesin-mesin roket mendatang akan digerakkan oleh tenaga nuklir dan akan bergerak dengan kecepatan yang hampir mendekati kecepatan cahaya. Bahan bakar yang dibawa oleh roket photon akan memungkinkan kecepatan roket mendekati kecepatan cahaya sedemikian rupa, sehingga efek dari relativitas, terutama variasi waktu antara tempat peluncuran dan kapal ruang angkasa dapat bekerja sepenuhnya. Secara teori, kapal ruang angkasa yang diperlengkapi dengan daya dorong photon dapat mencapai kecepatan 99% dari kecepatan cahaya. Dengan kecepatan ini batas-batas pinggiran tata surya kita akan dapat didobrak. Namun, kita masih belum yakin apakah teknologi tersebut dapat kita terapkan secara praktis atau tidak.
Penjelajahan waktu ke masa depan juga dapat terjadi pada objek dalam pengaruh medan gravitasi. Einstein memiliki teori penting lainnya yang disebut Relativitas Umum, yang memprediksi bahwa waktu mengalir lebih lambat pada objek dalam pengaruh medan gravitasi (seperti di sini, Bumi) daripada objek yang sangat jauh dari pengaruh medan gravitasi. Jadi, terdapat distorsi ruang-waktu yang sangat besar di dekat black holes, dimana medan gravitasi sangat besar. Mungkin penjelasan lebih lanjut mengenai Black Hole akan dibahas pada postingan lainnya. Jadi, apakah kita dapat menjelajahi waktu ke masa depan dengan berada pada medan gravitasi black hole? Tampaknya hal tersebut akan sangat sulit, karena medan gravitasi di black hole sangat besar, jadi saat kalian berada di dalam medan gravitasinya, tubuh kalian akan segera tercabik karena tarikan yang kuat tersebut.
Jadi, penjelajahan waktu ke masa depan itu bukanlah hal yang mustahil, bukan sains fiksi maupun metafisika. Hal ini sudah dapat dijelaskan secara ilmiah, namun saat ini hal tersebut belum dapat dilakukan karena kita belum dapat membuat pesawat dengan kecepatan medekati kecepatan cahaya, tapi kita tidak dapat menutup kemungkinan itu. Mungkin teknologi di masa yang akan datang dapat melakukannya.
Lalu, bagaimana dengan penjelajahan waktu ke masa lalu?
            Dari uraian di atas, penjelajahan waktu ke masa depan agaknya hampir dapat dilakukan, lalu bagaimana penjelasan sains mengenai perjalanan waktu ke masa lalu? Penjelajahan waktu ke masa lalu dapat dijelaskan dengan Relativitas Khusus Einstein. Kita dapat menjelajahi waktu ke masa lalu jika kita dapat bergerak dengan kecepatan yang lebih dari kecepatan cahaya. Sayangnya, Einstein juga memberikan batasan bahwa tidak ada yang dapat melebihi kecepatan cahaya, sehingga perjalanan waktu dengan metode ini mustahil dilakukan.
Penjelajahan waktu ke masa lalu juga dapat ditemukan dalam teori Relativitas Umum Einstein. Seperti dikatakan sebelumnya bahwa Einstein menyatukan ruang dan waktu sebagai space-time (ruang-waktu). Ruang-waktu dapat melengkung akibat adanya massa. Hal tersebut memungkinkan adanya wormhole – sejenis terowongan melintasi ruang-waktu yang menghubungkan bagian dari semesta yang berjarak sangat jauh. Jika ‘mulut’ wormhole bergerak *relatif terhadap mulut yang lainnya, kemudian membentuk jembatan di antara titik yang berbeda dalam semesta, hal itu juga akan dapat membawa penjelajah ke waktu yang berbeda dari waktu saat penjelajah tersebut berangkat.
            Bagaimanapun masih tidak memungkinkan untuk kembali ke masa lalu pada saat wormhole terbentuk, dan mungkin hal tersebut menjelaskan mengapa kita belum menjumpai penjelajah waktu dari masa depan saat ini. Jika suatu wormhole terbentuk saat Big Bang, hal tersebut memungkinkan kita untuk menjelajahi sedikit waktu ke masa lalu dan dalam jarak yang jauh tetapi percobaan teoritis oleh Kip Thorne menggunakan unifikasi parsial dari Relativitas Umum dengan fisika kuantum menunjukkan bahwa wormhole yang terbentuk secara alami yang memungkinkan penjelajahan waktu akan runtuh sesaat setelah ia terbentuk.
Namun, hal ini tidak dapat menyimpulkan bahwa perjalanan ke masa lalu benar-benar tidak dapat dilakukan, kita saat ini mungkin menganggap hal tersebut mustahil, sama halnya dengan orang-orang dahulu yang menganggap manusia yang berjalan di Bulan adalah hal yang mustahil. Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat manusia dapat membuat wormhole buatan yang dapat bertahan dalam waktu yang lama. Satu hal yang pasti, masih begitu banyak ‘misteri’ alam semesta yang belum terpecahkan.
-Nova

Sumber:
www.physics.org/article-questions.asp?id=131
The Fabric of The Cosmos with Brian Greene
Hawking, Stephen. Sejarah Singkat Waktu.Elex Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar